Selamat Pagi kerbauku


Selamat pagi…
Anakku memeluk ubi jalar ketika padi diremah tikus
…………..hmmh..penat kami mengantar pada kenyataan…
Panen telah tiba

Ada sedikit lasa diantara kerling unggus yang mencari sisa direruntuhan padi
…..aku tersedak panen telah tiba…

Petaniku memetik harapan…
Anak2ku bernyanyi lincah disela garis katulistiwa sawah…..
Pematang yang tak melewati ranum

Ssssssssst..aku bersendawa..!!!
Hiii..hiii..lega dan mengasyikkan

Binatang kesayanganku memicingkan mata seakan tak suka..
Tapi engkau tetap kerbau..suka tak suka itu kenyataan

Hidungmupun dicocok besi panas
..tak demo..tak mengeluh..

Sudahlah kerbau tetap kerbau
Tak pernah bias jadi seniman seperti…
Meski digosok dengan abu termahal pun

Ada sedikit tetes airmata ketika kulontarka kata2 itu…
Lenguhanmu seolah ingin mengiyakan..tapi tak rela
Ah..kerbauku memalingkan muka..tanda tak setuju

Padi menguning ramai menjuntai
Riuh dituai….
Suara lesung riuh merindu

Kerbauku..
Bukan kerbau biasa
Hanya kerbauku..yang sedih di PHK
Hhhmmm..satu decade lagi bekerja….**

Barangkali mimpiku bukanlah mimpinya..meski
Keringat sungguh setinggi lutut
Dengan tekat sekepal penuh..
Lumbung mengembung ketika bulir padi membunting nanti.

Tak sama mengemban rindu
Melalui keeping keeping cuaca
Meski sering begitu rapat
Memapas bara dalam dada
Mengantarku pada pesta negri agraris

Oo
Lenguhmu..melaung seakan melipat musim
Uzlah dikandang menanti gilir waktu
Membakar lemak2 jenuh dalam otak
Sungguh tak lebih kau hanyalah kerbau (?)
Berbalut Lumpur segan berkemeja.**

Kerbauku berjalan tertunduk…malu..
Karma dia hanya…anak kerbau
Kerbauku tersenyum.

" dua Lo Lo Wing Perform 081008 "

Tidak ada komentar: