Palaran


Makin sunyi saja..kapal-kapal sudah sedari 1 jam lalu beringsut mengecil. Aku meramu perasaan senyap ini dengan kesendirian yang begitu nyata. Ternyata sudah tak ada lagi riuh disekitarku, suara dari para kerabat, teman ataulah seseorang yang hendak melepas kepergian orang-orang yang selama ini berhubungan rasa, kata, tubuh serta jiwa dengan mereka..memasuki benda besar bermesin yang mengapung diatas milyaran kubik air samudra itu.

1 jam lalu ada tangisan , tawa, juga pelukan hangat disekelilingku. Mereka menjalaninya begitu fasih serius, seperti casting film, dan penilainya lawan bicara mereka masing-masing. Sepertinya merekan hendak menghujamkan kesan yang apik diakhir pertemuan itu.

Apakah mereka mencapai klimaks dari gelora perasaannya? Ketika tisyu atau saputangan mereka kuyup oleh air mata..apakah lambaian tangan dari orang- orang diatas kapal itu cukup menuntaskan pertemuan terakhir itu..mungkin juga iya? Entah dengan janji kembali atau tidak, pelabuhan itu tengah membuncahkan jawaban-jawaban dari pertanyaan-pertanyaan, dan juga mengilhami pertanyaan - pertanyaan yang mungkin baru saat itu tergiring keujung bibir sebagai sebuah kata yang memproklamirkan hari berpisah. Entah sementara atau selamanya.

Itu mereka kan?
Aku merasa biasa-biasa saja. Datang, kembali, pergi, dan singgah..sudahlah lumrah dipelepah mata. Dan kalimat apa yang harus kukesankan, jika seakan wangi dupa yang membuat pusing kepala atau mungkin gending Ketawang yang tak ia mengerti. Sama Sekali. Ya sudahlah, aku pulang saja. Seiring kapal itu menghilang, dan hanya tersisa langit diujung yang menyatu dengan lautan.


20 Feb '10/ 22.15/ Pinggir Jkt

Tidak ada komentar: